Sebelum membaca artikel mengenai cara buat CV dan resume yang menarik, ada baiknya Anda mengerti sebenarnya apa itu CV? Apa itu resume? Kemudian Anda pun harus mengerti apa persamaan maupun perbedaan keduanya.
Apa itu Resume?
Resume adalah sebuah dokumen pendek dimana Anda bisa menuliskan rangkuman dari beberapa pekerjaan, pengalaman, maupun pencapaian sebelumnya. Akan tetapi Anda cukup menuliskan seluruh rangkaian portofolio yang berhubungan dengan pekerjaan maupun bidang tertentu yang ingin Anda lamar.
Resume sendiri lazim dibuat dengan cukup pendek dan ringkas, berkisar 1 hingga 2 lembar. Resume sendiri berasal dari bahasa perancis yang berarti to sum up atau untuk meringkas. Oleh karena itulah, jangan lagi salah kaprah apabila Anda diminta mengirimkan resume diri Anda.
Apa itu CV?
CV atau yang memiliki kepanjangan Curriculum Vitae merupakan sebuah portofolio lengkap diri Anda. Portofolio ini mencakup seluruh riwayat akademik, pengalaman, hingga pencapaian-pencapaian profesional.
Sebagaimana asal katanya yakni bahasa Latin, Curriculum Vitae berarti course of life atau rangkaian hidup. Nah jika resume biasanya memiliki panjang rata-rata 1 hingga 2 lembar, CV umumnya memiliki panjang bervariasi tergantung riwayat hidup si pembuatnya.
Meski demikian dalam dunia pekerjaan ataupun akademik, seringkali Anda diminta untuk membuat CV dibanding resume. Seringkali para penyeleksi meminta CV Anda untuk menilai diri Anda secara keseluruhan, hal yang sulit dilakukan apabila Anda mengirimkan resume Anda.
Perbedaan Mendasar CV dan Resume
Pertama-tama dapat dilihat dari panjangnya dokumen. Resume tentu saja hanya terdiri dari dua atau bahkan hanya satu halaman saja, dan ini merupakan kesepakatan umum yang berlaku. Sementara CV tidak memiliki batasan halaman dan bisa saja CV Anda mencapai puluhan halaman.
Kemudian dari bentuk umumnya, resume berisi pekerjaan, pengalaman, keterampilan, hingga pencapaian yang sesuai dengan kegunaan resume tersebut. Misal jika Anda melamar di agensi iklan, tentu Anda wajib mencantumkan seluruh pencapaian Anda di bidang tersebut.
Sementara CV, jujur saja menurut kami tidak ada bentuk baku yang bisa menjadi patokan bagi Anda untuk membuat CV. Anda bisa sebanyak-banyaknya mencantumkan pengalaman akademik, pekerjaan, dan pencapaian-pencapaian Anda.
Nah setelah Anda memahami secara umum perbedaan mendasar antara CV dan resume, saatnya kita membahas persoalan utama di dalam artikel ini. Bagaimana cara buat CV dan resume yang menarik sehingga membantu Anda dalam berkarir ataupun di dunia akademik.
Cara Buat CV yang Menarik
Sebagaimana tulisan kami di paragraf sebelumnya, pada dasarnya tidak ada aturan baku yang bisa Anda gunakan dalam membuat CV. Namun setidaknya kami bisa memberikan aturan tak tertulis mendasar yang bisa menjadi panduan bagi Anda yang ingin membuat CV Anda menarik.
Pertama-tama buatlah CV Anda jelas dan terstruktur. Hal ini amat penting, terutama bagi Anda yang ingin melamar kerja. Percayalah, orang-orang di bagian HRD bisa menerima ratusan bahkan ribuan CV dalam satu periode penerimaan kerja.
Nah sekarang bayangkan apabila Anda membuat CV Anda terlalu bertele-tele, tidak terstruktur, dan tidak ada layout yang menarik. Dapat dipastikan CV Anda akan tersingkir dalam proses scanning ini, percayalah!
Hindari narasi cerita yang terlalu panjang layaknya novel. Memang benar CV merupakan riwayat hidup Anda secara penuh dan lengkap. Namun Anda juga harus memilah-milah hal apa yang perlu dimasukkan dan tidak perlu dimasukkan.
Kita ambil contoh, jika Anda ingin melamar pekerjaan di bidang arsitektur misalnya tentu saja Anda tidak perlu mencantumkan prestasi Anda ketika Anda juara perlombaan 17 an di rumah Anda. Mungkin pengalaman itu berkesan bagi Anda, tapi HRD jelas tak akan tertarik.
Selain itu Anda bisa meletakkan keahlian, maupun pengalaman dan pencapaian Anda berurutan dari yang paling berhubungan dengan bidang yang ingin Anda lamar. Hal ini bisa menjadi perhatian bagi orang-orang di HRD.
Setelah lolos proses scanning, CV Anda akan dibaca secara menyeluruh oleh penyeleksi. Mereka tentu saja akan tertarik dengan orang yang memang dirasa meyakinkan untuk bekerja di perusahaan mereka.
Ketika Anda meletakkan pencapaian-pencapaian yang sesuai tersebut pertama, disusul dengan pencapaian lain yang kurang berhubungan, yakinlah pihak HRD akan memberikan perhatian lebih pada CV Anda.
Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah membuat CV secara kronologis dan lugas. Kata kunci kronologis merupakan salah satu kata kunci penting yang seringkali dilupakan para pelamar kerja. Meski sepele, seringkali para pembuat CV melewatkan hal penting ini.
Penyeleksi bisa dengan mudah merasa bingung apabila Anda tidak menuliskan riwayat-riwayat pekerjaan maupun pencapaian Anda berurutan secara kronologis. Ditambah lagi dengan banyaknya CV yang harus mereka seleksi, belum-belum CV yang tidak runut ini akan dibuang.
Hal terakhir dan merupakan poin terpenting dari pembuatan CV adalah jujur dalam membuat CV. Percayalah orang-orang HRD dan penyeleksi lain merupakan orang-orang terlatih dan cerdas. Mereka juga orang-orang yang memiliki pengalaman tinggi dalam menyeleksi orang.
Kebohongan Anda, sesempurna apapun itu akan dapat dengan mudah mereka temukan. Meski Anda sedikit saja melebih-lebihkan pencapaian Anda, Anda tidak akan bisa menghindari orang-orang HRD.
Lebih-lebih lagi, orang yang tidak jujur merupakan musuh utama perusahaan. Jika hal ini menimpa Anda, bukan tidak mungkin Anda akan masuk daftar hitam pelamar kerja. Daftar hitam yang mungkin saja disebarkan antar HRD di banyak perusahaan.
Selain hal-hal umum tersebut, ada satu hal yang bisa Anda lakukan untuk membuat CV Anda menarik, jadilah kreatif!
Kreativitas saat ini bisa jadi merupakan fitur yang dimiliki anak-anak milenial. Jika dahulu CV dibuat dalam bentuk baku dan amat kaku, saat ini banyak HRD yang sadar bahwa milenial lebih menyenangi kebebasan.
Implikasinya adalah, kreativitas Anda saat ini bisa jadi menambah nilai penting di mata penyeleksi. Namun kami ingatkan ya, jangan sampai kreativitas Anda berlebih hingga CV Anda malah terlihat eksentrik. Bisa-bisa CV Anda dibuang sebelum dibaca!
Cara Buat Resume yang Menarik
Pada dasarnya aturan-aturan yang ada dalam membuat CV bisa Anda terapkan juga dalam membuat resume. Meski demikian ada beberapa tips tambahan yang bisa Anda terapkan dalam membuat resume Anda agar lebih menarik.
Pertama-tama ada tiga format yang bisa Anda gunakan untuk membuat resume, yakni kronologi terbalik, kombinasi, serta fungsional (skill based).
Pola kronologi terbalik dibuat dengan cara membuat pencapaian-pencapaian anda yang paling baru diurut hingga yang paling lama. Sebenarnya metode ini merupakan metode tradisional dan cukup familiar di kalangan HRD.
Meski demikian format ini cukup umum dan mungkin saja resume Anda tampak biasa-biasa saja. Keunggulan lainnya adalah, format ini bisa membuat keterampilan-keterampilan Anda yang berhubungan lebih mencolok.
Mengapa demikian? Logikanya, semakin lama tentu Anda semakin ahli dalam bidang yang Anda tekuni. Secara otomatis pencapaian-pencapaian tertinggi Anda, tentu akan Anda dapatkan di saat-saat tersebut.
Dengan format ini, Anda bisa menuliskan pencapaian-pencapaian terbaik Anda di tahun-tahun terakhir, terus diurutkan hingga awal perjalanan karir Anda. Disanalah poin penting mengapa format ini bisa membuat resume Anda tampak menarik.
Format kombinasi dapat dipakai apabila Anda memiliki banyak keahlian, dan seringkali berpindah-pindah pekerjaan. Tapi jangan salah, banyak keahlian dan sering berpindah ini jangan sampai Anda artikan sebagai ‘kutu lompat’.
Anda bisa menggunakan format ini hanya apabila Anda memiliki banyak transferable skills yang berguna dalam pekerjaan yang Anda ingin lamar. Format ini justru akan membuat keterampilan Anda yang banyak itu terlihat menonjol.
Kelemahannya tentu saja format ini tidak lazim digunakan, sehingga kami tidak merekomendasikan untuk digunakan bagi Anda yang baru saja melamar kerja. Tapi toh tidak ada salahnya apabila Anda berani mengambil risiko, demi mendapat pekerjaan!
Nah format terakhir, yakni fungsional ataupun skill based cocok digunakan bagi Anda yang baru saja melamar kerja alias angkatan kerja baru. Dalam format ini Anda benar-benar menonjolkan keterampilan-keterampilan Anda untuk menutupi pengalaman kerja Anda yang masih sedikit.
Meski demikian jika anda kemudian sampai ke tahap wawancara, hati-hatilah dalam membahas resume ini. Dengan menggunakan format ini, seringkali para HRD merasa Anda menyembunyikan sesuatu dari mereka. Solusinya? Jujur saja! Mudah bukan?