BPJS sebagai asuransi nasional yang hadir pada tahun 2014 sempat memberikan kesulitan pada asuransi-asuransi swasta di Indonesia. BPJS, sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan pemerintah, wajib dimiliki seluruh warga Indonesia.
Tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan pada masyarakat apakah mereka sebaiknya berhenti menggunakan asuransi swasta karena sudah ada BPJS?
BPJS dan asuransi swasta berbeda. BPJS lahir dari inisiatif Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014 yang menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia dan menyediakan dua jenis kepesertaan yaitu peserta penerima bantuan iuran (PBI) untuk masyarakat kurang mampu atau peserta non-penerima bantuan iuran (non-PBI) untuk masyarakat mampu.
Berbeda dengan asuransi swasta pada umumnya yang mempunyai iuran-iuran yang harus dibayar sehingga mewajibkan peserta asuransi swasta memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk menanggung iuran tersebut.
Disamping itu, BPJS mempunyai pertanggungan medis terbatas dibandingkan dengan asuransi swasta yang bisa menjangkau pertanggungan dengan kualitas lebih tinggi karena iuran kepersertaan yang lebih mahal dibandingkan BPJS.
Pertanyaannya adalah, mana yang lebih baik antara BPJS atau asuransi swasta? Kali ini Sepulsa akan membandingkannya dengan Prudential.
Perbedaan Antara BPJS Kesehatan dan Prudential
1. Iuran
BPJS mempunyai 3 jenis kelas dalam kepersertaan Penerima Bantuan Iuran yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Kelas tertinggi adalah kelas 1 dan kelas terendah adalah kelas 3. Tarif setiap kelas bisa dikatakan lebih terjangkau daripada Prudential. Tarif iuran per bulan kelas 1 sebesar Rp 80.000, kelas 2 sebesar Rp 51.000, dan kelas 3 Rp 25.500.
Jika peserta tidak mampu, maka peserta dapat mengajukan menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) yang iuran tiap bulannya ditanggung oleh pemerintah.
BPJS menanggung rawat jalan, rawat inap hingga memberikan subsidi alat bantu kesehatan. Selebihnya kamu bisa membaca mengenai apa saja yang ditanggung oleh BPJS dalam artikel mengenai tarif dan alat bantu kesehatan.
Prudential mempunyai iuran yang lebih mahal dibandingkan dengan BPJS. Iuran produk asuransi cukup bervariasi tergantung dari lingkup tanggungan kesehatannnya. Iuran tersebut ada yang dibayar tiap satu bulan, tiga bulan, enam bulan atau satu tahun.
Adapun informasi menarik tentang iuran prudensial adalah pertama, semakin tua umur peserta maka iurannya akan semakin mahal. Kedua, iuran akan semakin mahal jika peserta adalah perokok. Terakhir, terdapat perbedaan iuran untuk peserta laki-laki dan perempuan.
2. Manfaat
BPJS Menanggung semua biaya yang perlu dikeluarkan oleh rumah sakit seperti obat, biaya operasi, dan rawat inap. Hanya ada beberapa penyakit yang tidak dapat ditanggung oleh BPJS tetapi kebanyakan penyakit dapat diproteksi.
Prudensial hanya dapat cover beberapa penyakit dengan biaya yang telah ditetapkan, penyakit dan obat yang di \cover itu tergantung dari kelas dan premi yang diambil, semakin mahal tentunya akan semakin banyak yang dapat ditanggung. (Baca : List Penyakit Yang Dapat Di Tanggung BPJS)
3. Proses Pengajuan Fasilitas Kesehatan
Peserta BPJS yang ingin menggunakan fasilitas kesehatan, hanya boleh menggunakan fasilitas kesehatan yang tertera pada kartu BPJS. Fasilitas kesehatan pertama biasanya berupa puskesmas atau klinik dan jika ingin berobat ke rumah sakit harus mendapatkan surat rujukan dahulu dari dokter fasilitas kesehatan pertama.
Rumah sakit yang dirujuk adalah rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Namun di situasi gawat darurat, peserta bisa langsung berobat ke rumah sakit yang bekerja sama ataupun yang tidak bekerja sama.
Sedangka, mengajukan layanan kesehatan yang ditanggung oleh Prudential bisa dilakukan di rumah sakit manapun tanpa harus ada surat rujukan seperti BPJS.
Nah, dalam hal ini menggunakan layanan kesehatan Prudensial dapat dikatakan lebih cepat dibandingkan BPJS.
4. Penyakit Bawaan (Pre-existing Condition)
BPJS tidak pandang bulu jika pesertanya mempunyai penyakit bawaan atau penyakit baru, karena semuanya akan ditanggung oleh BPJS. Tidak ada medical check up sewaktu pendaftaran kepesertaan BPJS. Pendaftarannya cukup mudah dengan hanya mengisi formulir pendaftaran.
Berbeda dengan asuransi swasta seperti Prudential, asuransi ini akan mengadakan medical check up untuk mengecek kondisi kesehatan calon pesertanya jika ada penyakit bawaan atau penyakit baru seperti jantung, gula darah, dan lain-lain.
Medical check up dilakukan tak hanya pada peserta namun keluarga peserta juga. Jika ada penyakit bawaan pada peserta maka penyakit tersebut tidak akan ditanggung oleh asuransi kesehatan swasta.
5. Ketersediaan Kamar Inap
Banyaknya peserta BPJS yang menggunakan fasilitas kesehatan yang sama kerap menyebabkan penuhnya kamar inap.
Lain dengan asuransi swasta Prudential yang memiliki jumlah peserta lebih sedikit dan menyediakan kamar inap dengan kelas yang lebih tinggi dari BPJS sehingga besarnya kesempatan untuk mendapatkan kamar inap dengan asuransi ini.
6. Double Claim
BPJS hanya menerima klaim dari fasilitas kesehatan langsung dan tidak menerima klaim perorangan, juga tidak bisa menerima double claim. Sebagai contoh jika Anda sakit ditanggung asuransi kantor, Anda tidak bisa klaim ke BPJS.
Prudential membolehkan peserta melakukan double claim, yaitu ketika Anda sakit dan membayar dengan asuransi kantor, Anda tetap bisa melakukan klaim ke perusahaan asuransi swasta Prudential.
7. Batas Wilayah
BPJS berlaku secara nasional dan hanya bisa digunakan sesuai dengan fasilitas kesehatan yang tertera pada kartu sedangkan asuransi kesehatan Prudential dapat digunakan di dalam dan di luar negeri.
Nah, sudah tahu kan perbedaan dan keunggulan masing-masing? Setiap asuransi memang bisa berguna untuk keperluan kesehatan. Akan tetapi, jika Anda menginginkan perlindungan kesehatan yang lebih atau premium, Anda bisa mengajukan diri sebagai peserta baik di BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta Prudential.