Tahukah Anda bahwa melakukan perjalanan dengan pesawar terbang saat ini adalah hal yang kalau boleh kami katakan, super aman. Bahkan di Amerika Serikat sendiri dengan jumlah perjalanan pesawat terbang yang mencapai 30.000 penerbangan dalam sehari, tidak ada kecelakan fatal yang terjadi dalam 7 tahun terakhir.
Namun bagaimana di masa lalu? Banyak sebenarnya kecelakaan-kecelakaan fatal yang terjadi ini justru mengubah sistem-sistem penerbangan di dunia sehingga saat ini menjadi sangat aman. Bahkan pada bulan Juli 2017 dikatakan salah satu “kecelakaan penerbangan terbesar di dunia” berhasil digagalkan oleh Air Canada di Amerika Serikat.
Namun sebenarnya yang manakan kejadian pesawat jatuh yang paling tragis yang pernah terekam dalam sejarah? Berikut ini kami telah merangkum beberapa kejadian pesawat jatuh paling tragis yang pernah terjadi di dunia.
1. American Airlines Penerbangan 191
Tanggal 25 Mei 1979 mungkin adalah hari yang paling disesali oleh American Airlines yang entah bagaimana caranya saat itu yang ingin melakukan pemeliharaan mesin tidak melakukannya dengan benar. Hal ini berakibat pada retakan yang terjadi pada komponen alumunium yang menyatukan mesin dengan sayap.
Pesawat ini berhasil melakukan take off dari bandara Chicago O’Hare di Amerika Serikat. Hanya saja belum sampai 1 mil (sekitar 1,6 km) pesawat ini terbang di udara, mesin sebelah kiri pesawat terlepas jatuh dari sayap yang mengakibatkan pesawat beputar-putar di udara dan jatuh ke darat.
Pesawat tersebut bahkan jatuh sambil terbakar dan dikatakan asapnya dapat terlihat dari 10 km jauhnya. Korban jiwa pada kasus jatuhnya pesawat tersebut mencapai 271 orang dan membuatnya sebagai salah satu kejadian pesawat jatuh paling mematikan di dunia.
2. Iran Air Penerbangan 655
Kejadian ini merupakan salah satu kejadian yang paling kontroversial dalam sejarah penerbangan dunia. Kejadian yang terjadi pada tanggal 3 Juli 1988 ini diawali dengan masuknya pesawat komersil Airbus A300 milik Iran Air ke dalam teritori perang teluk Iran-Iraq.
Dari permukaan laut kapal tempur milik militer amerika USS Vincennes dikatakan mencoba mengontak iran Air 655 ini hingga 10 kali dengan tujuan mengonfirmasi. Dikatakan saat itu pihak militer mengira bahwa pesawat ini merupakan pesawat tempur F14 Tomcat.
Akhirnya karena tidak mendapatkan jawaban, pihak militer memutuskan untuk menembak jatuh pesawat ini yang menyebabkan tewasnya 290 orang. Kemudian pada tahun 1966 kasus ini diangkat di international court and justice. Amerika kemudian meminta permohonan maaf kepada Iran dan Amerika saat itu membayar kompensasi sebanyak US$ 213.103.45 atau kira kira sebesar US$ 456.000 saat ini atau sekitar 6,1 miliar rupiah per penumpang.
3. Malaysia Airlines Penerbangan 17
Mungkin Anda mengingat kejadian ini karena kejadian ini terjadi pada tanggal 17 Juli 2014 yang menyebabkan 298 orang meninggal dunia. Kejadian ini merupakan kejadian yang serupa dengan kasus jatuhnya pesawat Iran Air akibat tembakan militer Amerika.
Kecelakaan ini diawali oleh masuknya pesawat Boeing 777-200 milik Malaysian Airlines tujuan Kuala Lumpur dari Amsterdam ke wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina. Padahal ketika itu sedang terjadi peperangan antara kekuatan pro Rusia dan separatis dan pemerintah Ukraina.
Yang membuatnya menyedihkan adalah sebenarnya organiasi aviasi sipil saat itu sudah memperingatkan banyak maskapai komersil untuk menghindari rute ini. Sebagian sudah menghindarinya, namun sayangnya Malaysian Airlines mengabaikan perintah ini.
4. Air India Penerbangan 182
Kejadian ini terjadi di saat sistem keamanan maupun penerbangan tidak sebaik saat ini yakni pada tanggal 23 Juni 1985. Saat itu pesawat Boeing 747 milik Air India yang melayani rute Irlandia menuju bandara internasional Sahar di India terjatuh setelah bom milik ekstrimis Babbar Khalsa meledak di sekitar Atlantik. Saat itu pesawat Boeing 747 ini terjatuh di pesisir Irlandia, menyebabkan 329 penumpangnya tewas.
Bom yang meledak di pesawat tersebut dipercaya adalah milik seorang bernama “M Singh” yang melakukan check in dalam penerbangan tersebut namun tidak ikut penerbangan itu. Bahkan ekstremis Babbar Khalsa juga berhasil memasukkan bom kedua di penerbangan lain yang meledak di awal-awal penerbangan di bandara Narita, Jepang.
Kejadian ini benar-benar mencoreng keamanan Kanada yang menyebabkan keberhasilan penyerangan teroris, dan sejak kejadian pesawat jatuh ini keamanan dalam penerbangan benar-benar diperketat hingga seperti sekarang.
5. Turkish Airlines Penerbangan 981
Kejadian pesawat jatuh yang terjadi pada tanggal 3 Maret 1974 ini merupakan kejadian pesawat jatuh paling mematikan karena tidak menyisakan korban hidup satupun. Saat itu korban yang meninggal dunia mencapai 346 orang. Kejadian ini diawali oleh terbangnya Douglas DC-10 milik Turkish Airlines dari bandara Heathrow di London menuju Istanbul.
Di tengah-tengah perjalanan, tepatnya di Hutan Ermenonvile di sekitar utara Paris, secara tiba-tiba pintu kargo belakang kiri pesawat lepas dan hancur berkeping-keping. Hal ini kemudian menyebabkan ledakan dekompresi di kabin yang dampak ledakannya mengenai mesin pesawat.
Akibatnya pilot Turkish Airlines 981 kehilangan kontrol terhadap pesawatnya dan menyebkan pesawat ini menukik tegak lurus ke daratan dalam kecepatan 800 km/jam. Akibat kejadian inilah kemudian terjadi desain ulang besar-besaran pada mekanisme pintu kargo pesawat.
6. Saudi Airlines 763 dan Kazakhtan Airlines 1907
Pada tanggal 12 November 1996 terjadi salah satu kejadian pesawat jatuh paling mematikan dan paling tragis di dunia. Kejadian ini bahkan dikenal sebagai Charkhi Dadri mid-air collision. Sesuai dengan namanya bahwa kejadian ini terjadi antara dua pesawat di atas kota Charkhi Dadri di India bagian utara.
Pesawat Ilyushin II-76 milik Kazakhtan Airlines yang saat itu memutuskan untuk naik ke ketinggian 15.000 kaki dan telah diizinkan secara tiba-tiba turun ke ketinggian yang tidak seharusnya. Pada saat yang sama pesawat Boeing 747 milik Saudi saat itu terbang dalam posisi naik di langit Charkhi Dadri dengan arah yang berlawanan. Saat itu operator ATC telah memperingatkan kedua pesawat tersebut, namun hal ini sudah terlambat.
Bagian ekor pesawat Ilyushin II-76 memotong sayap Boeing 747 Saudi Airlines saat itu sehingga pesawat Boeing 747 milik Saudi Airlines terbang memutar sambil terus jatuh ke darat. Sementara pesawat Ilyushin II-76 jatuh dalam kondisi tak terkendali namun relatif lebih stabil dibandingkan Boeing 747. Kejadian ini kemudian menyebabkan 349 orang meninggal dunia.
7. Japan Airlines Penerbangan 123
Kami memasukkan kejadian ini sebagai kejadian pesawat jatuh paling parah yang pernah terjadi dalam dunia penerbangan. Hal ini karena kecelakaan ini adalah kecelakaan pesawat jatuh tunggal dengan jumlah korban paling banyak sepanjang sejarah dengan survivor sebanyak empat orang.
Pada tanggal 12 Agustus 1985, pesawat Boeing 747 milik Japan Airlines terbang di udara jepang. Saat sedang terbang ternyata pesawat ini mengalami kerusakan mekanik yang diakibatkan oleh kesalahan perbaikan yang dilakukan tujuh tahun sebelumnya.
Namun ketika terjadi kerusakan tersebut pilot pesawat ini sebenarnya berhasil menerbangkan pesawat ini selama 32 menit di udara. Namun kemudian sayap pesawat ini bersinggungan dengan area pegunungan di Gunung Takamagahara di Jepang. Akibatnya pesawat bermanuver tidak terkontrol hingga jatuh dalam posisi terbalik.
Seluruh empat orang yang selamat adalah perempuan yang duduk di baris tengah posisi paling belakang pesawat. Meski demikian dipercaya jika saat itu tim penyelamat dapat bergerak lebih cepat seharusnya korban jiwa tidak akan sebanyak ini.